Banjir Kabupaten Kampar Menelan Korban

Salah satu rumah yang terendam banjir

Riautama - Bangkinang - Kabupaten Kampar yang dilanda banjir menelan korban jiwa. Korban tersebut Adalah Harianto Halawa (18) warga Desa Salo Timur Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar diseret arus banjir, Ahad (17/2/13) sekitar pukul 17.30 WIB.

Korban baru ditemukan dalam keadaan tewas, Senin (18/2/13) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, banjir yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu masih merendam enam kecamatan.

Data sementara, 5.557 kepala keluarga (KK) atau 22.791 jiwa masih terendam. Ketinggian banjir rata-rata 50 centimeter hingga 2 meter terutama pemukiman penduduk yang berada di tepi sungai.

warga asal Nias, Provinsi Sumatera Utara, Ahad (17/2/13) ini hanyut dan tenggelam di bekas galian C yang berjarak sekitar 20 kilometer dari kediamannya. Saat itu korban sedang mandi.

Namun tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang dalam kondisi meluap dan membanjiri beberapa desa sekitarnya.

Melihat korban tenggelam dan dan tidak muncul ke permukaan, keponakannya langsung berteriak minta tolong serta berlari pulang memberitahukan kepada orang tuanya serta warga.

Mendengar ucapan bocah itu, keluarga serta warga langsung berbondong-bondong ke sungai dan langsung menghubungi Polsek Bankinang Barat, mendapat laporan warga bersama anggota polisi langsung mencari korban dengan alat seadanya.

‘’Diduga korban hanyut karena tidak pandai berenang dan arus yang deras akibat naiknya debit air sungai Kampar,” ujar Kapolres Kampar AKBP Auliansyah Lubis SIK MH melalui Kapolsek Bangkinang Barat Iptu R Zuhri Siregar yang dilansir Riau Pos (18/2/13).

Ia menambahkan, setelah korban terseret arus, pihaknya langsung menghubungi tim Basarnas Kabupaten Kampar dan Basarnas Riau. Dibantu warga dengan menggunakan perahu karet untuk melakukan pencarian hingga pukul 01.00 dinihari.

Senin (18/2/13) pencarian dilanjutkan. Baru sekitar pukul 10.00 WIB korban akhirnya ditemukan. Setelah ditemukan dan langsung dibawa kerumah korban dan langsung dikuburkan oleh pihak keluargnya,’’ ujarnya.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Kampar itu sendiri secara umum sudah mulai surut. Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Ir Ali Jabbar menyebutkan banjir surut dikarenakan cuaca sudah mulai cerah. ‘’PLTA juga sudah menutup pinta air nya’’ jelasnya.

Dilanjutkannya, banjir hanya tersisa di Desa Pulau Rambai kecamatan Kampar timur. Ini disebabkan memang geografis desanya yang berada dipulau dengan kepungan air sungai Kampar

Untuk kecamatan Tambang, desa yang masih ada sisa banjir di kampong terendam. Sedangkan di Siak Hulu dan Kampar Kiri sudah menyurut. ‘’Yang penting warga diminta tetap waspada akan banjir ini ‘’ujarnya.

Sementara itu banjir yang terjadi di Rokan Hulu dari sehari sebelumnya dilaporkan merendam enam kecamatan, Senin (18/2/13) tinggal enam kecamatan yang tersisa direndam luapan sungai.

Masing-masing kecamatan, seperti Rambah Hilir, Kepenuhan Hulu, Kepenuhan, Bonai Darussalam, Kunto Darussalam dan Pagaran Tapah. Sebagian masyarakat mengungsi di tenda darurat dan rumah tetangga yang tidak terjangkau banjir, bahkan ada yang masih bertahan di dalam rumah panggung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rohul, Aceng Herdiana ST MM yang dilansir Riau Pos, Senin (18/2/13), mengatakan kondisi banjir di Rokan Hulu telah surut, dimana enam kecamatan masih terendam banjir yang airnya bersumber dari aliran air sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian dan Sungai Rokan akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Rokan Hulu.

Banjir di Kepenuhan Hulu masih merendam Dusun Kampung Baru dan Dusun Surau Hulu Desa Pekan Tebih. Di Kecamatan Kunto Darussalam banjir merendam Desa Kota Intan, Dusun Pelanduk Kelurahan Kota Lama dan Desa Sungai Kuti.

‘’Kondisi banjir terparah di Kecamatan Kepenuhan dan Bonaidarussalam, dibandingkan dengan empat kecamatan lain. Sejumlah infrastruktur dan falistas umum disana terendam banjir,’’ ungkap Kepala BPBD Rohul Aceng.

Kondisi banjir di Desa Teluksono merendam kantor desa, Masjid Al-Falah dan SD 002. Kemudian kantor desa dan kantor UED-SP Desa Kasang Mungkal, turut terendam, termasuk SD 003, dan PAUD Tunas Harapan. Dia mengatakan, di Desa Sontang SD 006 terendam, termasuk Masjid Al Mukimin, Masjid Al Taqwa Dusun II Delapan Tali, Mushala Hidayah dan Surau Miftahul Jannah.

‘’Seluruh korban banjir di 6 kecamatan telah mendapatkan bantuan sembako dan sandang. Namun untuk dua Desa (Ulak Patian dan Rantau Binuang Sakti) di Kepenuhan besok di distribusikan dengan menggunakan speed boat, karena akses jalan darat disana terputus,’’terangnya.

Aceng menambahkan, BPBD Rohul siang kemarin terus melakukan evakuasi korban banjir di enam kecamatan, sejauh ini belum ada laporan warga dan rumah yang hanyut di kecamatan tersebut,Namun kita tetap siaga 24 jam, dalam membantu korban banjir’’jelasnya.

Pemprov Bantu Korban Banjir Rp275 Juta

Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun melihat kondisi banjir. Ini dilakukan, untuk memberikan bantuan sesuai tupoksi dalam tanggap darurat bencana.

Selain itu, BPBD juga sudah menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Kampar Kiri. Selain logistik, Pemprov juga memberikan bantuan dana dengan total Rp275 juta.

Informasi itu diungkapkan Kepala BPBD Riau Syamsurizal yang dilansir Riau Pos, Senin (18/2/13) di Kantor Gubernur Riau. Menurutnya, pihak BPBD juga sudah mengirimkan personil sebagai pendamping di lapangan.

‘’ Kita sudah menurunkan tim ke lapangan. BPBD Riau juga telah melakukan pendampingan dengan memberikan bantuan sementara, berupa dana Rp75 juta dan logistik lainnya,’’ paparnya.

Saat ditanyakan mengenai bantuan yang terkesan lamban, dia mengatakan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin. Suport dan bantuan dilakukan sebagai tindaklanjut dari hasil koordinasi bersama pihak terkait dan Pemerintah Daerah.(Sumber Riau Pos)