Riautama- Pelalawan -
Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah memberikan program kesehatan gratis kepada
masyarakat Pelalawan diharapkan program andalan ini bermanfaat untuk
masyarakat. Cakupan program yang sangat bermanfaat dan menyentuh langsung
ke masyarakat ini sangat luas. Tidak hanya memberikan pengobatan gratis
kepada seluruh warga Pelalawan di seluruh Puskesmas dan RSUD Selasih Pelalawan,
namun juga mencakup kesehatan warga,lingkungan sekitar, dan lain
sebagainya. Oleh karenanya, program ini, terus dievaluasi, agar
pelaksanaannya menjadi semakin baik.
Demikian dikatakan Ketua Pelalawan Sehat, Drs Zamhur Das kepada media beberapa
waktu lalu. Zamhur memastikan Program Pelalawan Sehat tahun 2014 ini akan
dijadikan evaluasi total baik soal kesehatan,lingkungan dan olahraga. Karena
Pelalawan Sehat cakupannya sangat luas, baik kesehatan warga,lingkungan
sekitar, olahraga dan lain sebagainya.
"Ini akan kita evaluasi total untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih
baik lagi ke depannya," tegasnya.
Program Pelalawan Sehat merupakan suatu bentuk kepedulian Pemerintah Daerah
Kabupaten Pelalawan terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan yang selama
ini hampir terlupakan. Padahal kegiatan ini sendiri bertujuan untuk membangun
kepedulian lingkungan sehat serta semangat gotong-royong di tengah-tengah
masyarakat.
"Program Pemerintah Kabupaten Pelalawan Pencanangan Pelalawan Sehat adalah
bagaimana kesadaran individu dalam memotivasi diri dan masyarakat dalam menjaga
lingkungan yang bersih menuju negeri yang sehat serta melahirkan semangat
Gotong-royong untuk mensejahterakan masyarakat didaerah Kabupaten
Pelalawan," sambungnya.
Selamatkan Warga Miskin dan 'Sadikin'
Bupati Pelalawan tinjau anak yang mengalami gizi buruk |
Dengan Pelalawan Sehat, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, bertekad mewujudkan
kemandirian dalam layanan kesehatan
menuju zero kemiskinan atau zero "Sadikin" (sakit dikit miskin).
Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan dalam mencegah masyarakat jatuh
sakit kemudian mengalami kemiskinan ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun
2009 dengan layanan kesehatan gratis di 12 pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) yang ada di tiap kecamatan. Namun mulai tahun 2013 berganti pola
seiring dengan adanya regulasi baru.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan dr. Endio Romo
Praktiknyo. "Namun kemudian ditahun 2013, layanan medis gratis di
puskesmas berganti pola seiring dengan munculnya aturan baru dan terkait
kesehatan gratis," ungkapnya kepada pers di Pangkalan Kerinci lalu.
dr Endio mengatakan, masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan gratis di
seluruh puskesmas, bahkan hingga layanan kesehatan di rumah sakit umum milik
pemerintah hingga saat ini.
Dengan maksimalnya pelayanan kesehatan mulai dari tingkat puskesmas hingga RSUD
Selasih, maka sebenarnya zero "Sadikin" (sakit dikit miskin) sudah
terlaksanakan.
Apalagi menurut dr Endio, saat ini untuk pelayanan dasar di puskesmas, semua
kalangan baik yang kaya maupun yang miskin tetap mendapatkan pelayanan kesehatan
secara gratis.
Nanti ketika sudah naik ke pelayanan tingkat dua atau di rumah sakit, baru
hanya akan peserta Jamkesda yang akan mendapatkan layanan kesehatan gratis.
"Semua beban biaya ditanggung oleh pemerintah bahkan hingga dirujuk ke
RSUD tingkat provinsi yakni di Pekanbaru," katanya.
Saat ini menurut dia program untuk masyarakat kurang mampu dan mereka yang
memiliki harta cukup namun rentan jatuh miskin ketika sakit dibagi menjadi dua
bagian.
Kalau sebelumnya untuk program nasional yakni Jaminan Kesehatan Masyarajat
(Jamkesmas), pesertanya ada sebanyak 69 ribu jiwa.
Namun kemudian setelah muncul Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan, demikian Endio, maka kemudian seluruh peserta Jamkesmas tersebut
dimasukkan ke dalamnya.
Mereka menurut dia tetap mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, dan hanya
saja bermutasi menjadi peserta BPJS Kesehatan yang memang merupakan integrasi
program kesehatan pemerintah pusat.
Menurut dia, jumlah tersebut tidak termasuk --mereka-- yang "Sadikin".
Untuk kalangan masyarakat menengah yang rentan jatuh miskin karena sakit
diperkirakan ada sebanyak 20 ribu jiwa.
"Mereka itu (Sadikin) juga berhak untuk masuk dalam program jaminan
kesehatan gratis, bisa di BPJS Kesehatan ataupun Jamkesda," katanya.
Didukung Prasarana dan Antusiasme Masyarakat
Program kesehatan gratis Pemkab Pelalawan mendapat sambutan yang antusias oleh
masyarakat di berbagai kecamatan. Demikian juga dengan Puskesmas sebagai ujung
tombak program ini, sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Bisa diambil
contoh misalnya, Puskesmas Kecamatan Bandar Sei Kijang yang terletak berdekatan
dengan wilayah perbatasan antara Kabupaten Pelalawan dengan Kota Pekanbaru.
Peresmian gedung instalasi rawat inap VIP RSUD Selasih oleh Bupati Pelalawan |
Pusat kesehatan tersebut berdiri dengan gedung dua lantai yang cukup mewah,
bahkan dilengkapi dengan sejumlah peralatan medis yang komplit, bahkan hingga
alat untuk terapi kesehatan seharga puluhan juta rupiah pun ada.
Sehingga warga dari berbagai kalangan bisa mendapatkan pelayanan prima secara
gratis dari staf puskesmas, dengan hanya menunjukkan kartu identitas (KTP) asli
Pelalawan.
Demikian juga dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci,
milik Pemkab Pelalawan. Bangunan bertekstur minimalis khas Melayu ini tampak
dipadati oleh ratusan warga yang hendak menjalani perobatan baik rawat inap
maupun rawat jalan.
Dalam rangka mempersiapkan perubahan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), RSUD Selasih Pangkalan Kerinci juga telah membangun kerjasama dengan
pihak pendamping seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau.
Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, dr Ahmad Krinen mengatakan, BPKP Riau
diminta untuk memeriksa semua persyaratan dokumen yang dipersiapkan dan
pemeriksaaan terhadap sistem tata kelola sumah sakit sesuai ketentuan yang
berlaku.
"Pihak BPKP hanya menyarankan kami untuk memperbaiki tata kelola keuangan,
dan itu sudah kami lakukan demi memberikan pelayanan yang prima terhadap
masyarakat," katanya.
dr Ahmad menjelaskan, setiap hari RSUD Selasih mampu menampung ratusan pasien
dengan tetap memberikan layanan terbaiknya.
"Tidak ada pemilah-milahan pasien di rumah sakit ini, semuanya akan
dilayani dengan sama, termasuk peserta Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) dan
Jamkesmas yang saat ini melebur menjadi BPJS-Kesehatan," katanya.
Dinas Kesehatan Pelalawan Optimis
BERUPAYA untuk menjadi yang terbaik dan mampu memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, tidaklah gampang seperti membalikkan telapak tangan. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan serta mewujudkan program pemerintah daerah yakni
Pelalawan Sehat, dibutuhkan keseriusan serta keuletan seluruh tenaga medis dan
tenaga teknis dalam mewujudkan cita-cita mulia semua orang dan juga program
Bupati Pelalawan HM Harris dan Wakilnya Drs H Marwan Ibrahim.
Ternyata keseriusan dan keuletan saja dalam mewujudkan cita-cita Pelalawan
Sehat itu tidak cukup tanpa didukung Pemerintah Pusat dan program Pemerintah
Daerah. Dukungan tersebut berupa program yang diluncurkan Pemerintah Pusat
dalam bentuk jaminan sosial masyarakat yang saat ini dikenal dengan BPJS.
Sedangkan Pemerintah Daerah juga wajib menambah sejumlah fasilitas yang memadai
berupa melengkapi kebutuhan peralatan dan tenaga medis dan membangun sejumlah
fasilitas kesehatan baik itu Pustu ataupun Puskesmas yang dapat memberikan
pelayanan 24 jam non stop dengan dilengkapi sejumlah dokter specialis dan
peralatan medis yang dibutuhkan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan
dr.Endid Pratiknyo melalui sekertarisnya H.Asril.K.SKM. M.Kes mengatakan bahwa
saat ini pihak Dinas Kesehatan kabupaten Pelalawan sedang memaksimalkan
berjalannya program BPJS yang harus dilaksanakan dengan cara meningkatkan
pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat dengan membangun Puskesmas yang
belum terbangun sekaligus melengkapi fasilitasnya berupa tenaga medis serta
peralatan medisnya agar jasa pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat kabupaten Pelalawan.
Upaya itu sendiri saat ini sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan
membangun fasilitas yang dibutuhkan tersebut diantarannya pembangunan 3 unit
Puskesmas Rawat Inap yang akan dibangun tahun ini di kecamatan Panggalan
Lesung, Kecamatan Langgam dan Sorek Dua kecamatan Pangkalan Kuras selain itu
juga pihak Dinas Kesehatan akan membangun Pustu sebayak 8 pustu di delapan
desa, "jadi Pustu juga akan kita bangun sekitar 8 unit lagi sebab sebanyak
118 desa di Pelalawan tinggal 8 unit lagi yang belum memiliki Pustu, dan ini
rencananya akan rampung sekitar tahun 2015 mendatang dengan demikian maka
pastinya upaya kita untuk memberikan pelayan kesehatan serta mengurangi angka
kematian ibu dan anak juga akan terwjud setelah fasilitas kesehatan di
Pelalawan sudah berjalan maksimal," ungkap Asril.
Terkait Pelaksanaan program pemerintah pusat terhadap Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) sebelumnya sudah dilaksanakan sosialisasi sebelumnya
dengan mengundang semua pihak mulai dari Camat, Kepala Puskesmas, pimpinan
Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Umum dan yang lainya sebelum diberlakukannya program
BPJS.
Saat melakukan sosialisasi, Kepala Dinas Kesehatan dr Endit Romo Pratikno
menyampaikan bahwa sebelum adanya program BPJS masyarakat bisa menggunakan KTP
untk berobat atau meminta pelayanan kesehatan secara gratis dalam bentuk
pelayanan primer di setiap puskesmas. "Tapi jika pasien tersebut harus
dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi lagi, maka baru dilihat apakah peserta
sudah terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau belum.
Endit mengatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pihaknya itu dengan
mengundang pengelola BPJS Provinsi adalah agar semua komponen yang ada, seperti
Kepala Puskesmas dan Camat, bisa lebih memahami dan mengerti tentang BPJS itu
sendiri. Apalagi pasca diberlakukannya BPJS per tanggal 1 Januari saat itu,
Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) itu sudah tak berlaku lagi.
"Ya, pasca diterapkannya BPJS kini SKTM sudah tak berlaku lagi, para
pemegang SKTM masuk dalam Jamkesda. Sedangkan Jampersal dan Jamkesmas yang dulu
masuk dalam APBD Pelalawan kini include dalam BPJS dengan alokasi dana dari
APBN," katanya.
SKTM Masuk ke Program BPJS
Terkait telah masuknya Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) pada tahun ini ke
program Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial, secara otomatis di tahun 2014 ini
jumlah peserta Jamkesda di Kabupaten Pelalawan melonjak tajam. Jika di tahun
2013 lalu, peserta Jamkesda hanya 69.615 orang dengan alokasi anggaran dari
APBD sebesar Rp 3.130.377.150, di tahun 2014 ini peserta Jamkesda melonjak
menjadi 124 ribu orang dengan alokai anggaran dari APBD 2014 mencapai Rp 3,4
Milyar.
"Ya, lonjakan ini terjadi karena kita kembali mendata ulang masyarakat
yang, dimana desa langsung yang mendata masyarakat untuk menjadi peserta
Jamkesda. Di samping itu juga, lonjakan ini dikarenakan SKTM sudah ditiadakan
sebab sudah include dalam program BPJS," terang Kepala Dinas Kesehatan, Dr
Endit, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Agus Subagja SKM.
Agus mengatakan bahwa untuk tehnis pelaksanaannya jamkesda tak jauh berbda
dengan tahun-tahun sebelumnya. Artinya, masyarakat yang sudah terdata akan
digratiskan untuk diberikan pelayanan ke Puskesmas dan ke RSUD Selasih bahkan
sampai ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru.
"Memang tingkatannya berjenjang, tapi kendala di tahun kemarin ternyata
masih banyak masyarakat yang tak memahami hal ini. Semestinya, sebelum ke RSUD
Selasih mereka diharuskan mendapat rujukan terlebih dahulu dari Puskesmas
setempat, tapi ini kebanyakan masyarakat lansung ke RSUD Selasih tanpa melalui
Puskesmas dulu. "Namun jika sifatnya emergency, tak jadi masalah baru
kemudian administrasinya diurus dalam jangka waktu 2 x 24 jam," katanya.
Di samping itu, sambungnya, masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki
identitas meski dinas terkait gencar dalam hal administrasi kependudukan,
menjadi kendala tersendiri. Karena itu, jelang tahun 2014, pihaknya menyerahkan
pendataan masyarakat langsung ke tiap-tiap desa yang ada di daerah
ini."Jadi melalui Surat Edaran Bupati, tiap desa mendata masyarakatnya
yang akan menjadi peserta Jamkesda. Faktor ini juga menyebabkan peserta
jamkesda di ahun 2014 ini melonjak tajam," ujarnya.
Dan bagi masyarakat yang telah memiliki Jamkesda, lanjutnya, apapu alasannya
tak bisa ditolak oleh Puskesmas atau pun umah Sakit-Rumah Sakit milik
pemerintah yang ditunjuk menjadi mitra layanan ini. Jika terbentur masalah
administrasi, maka pasien tetap harus dilayani terlebih dahulu baru kemudian
dalam waktu 2x24 jam, keluarga psien mengurus administrasi jamkesda itu.
"Jadi jangan sampai puskesmas dan rumah sakit yang ditunjuk menjadi mitra
pelayanan ini menolak pasien yang menggunakan jamkesda. Mereka tetap harus
dilayani dengan sebaik-sebaiknya, tak ada perbedaan pelayanan antara yang
menggunakan jamkesda dengan yang tidak," katanya.Pasalnya, masih kata
Agus, Jamkesda merupakan tanggungjawab bersama. Artinya, tak hanya Pemkab
Pelalawan saja sebagai penanggungjawab anggaran Jamkesda ini tapi juga peran
serta seluruh puskesmas agar pelayanan Jamkesda pada masyarakat bisa maksimal.
"Hal ini yang harus kita camkan, bahwa untuk memaksimalkan pelayanan
jamkesda maka butuh keseriusan semua lini. Mulai dari tingkat puskesmas, Diskes
sendiri sampai pelayanan proses administrasinya," katanya.
Dikatakannya, sejauh ini Jamkesda memang merupakan tanggung jawab Pemerintah
Daerah dengan anggaran dana yang dibayarkan pada pihak RSUD ataupun puskesmas
yang ada. Dan tentunya program Jamkesda yang diperuntukkan bagi masyarakat
miskin dan tidak mampu ini juga harus melengkapi persyaratan yang sudah
ditentukan."Uang dari Pemda inikan dikeluarkan dengan syarat-syarat
administrasi yang lengkap, begitu juga kita untuk menggunakan dana tersebut
dengan syarat-syarat administrasi yang lengkap," ujarnya. (Adevertorial)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !