Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 1 persen setelah program pengurangan stimulus moneter rampung. Untuk itu, pemerintah perlu mewaspadai kondisi itu, karena arus modal akan berpindah.
Pada Kamis malam, 20 Maret 2014, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan bahwa pada akhir 2015, suku bunga acuan The Fed akan naik menjadi 1 persen, lalu menjadi 2,5 persen.
"Enam bulan setelah tapering off selesai, suku bunga Fed akan naik menjadi 1 persen pada akhir 2015. Sedangkan akhir 2016 menjadi 2,5 persen," kata Agus di kompleks BI, Jakarta.
Dia mengatakan, pengurangan stimulus moneter yang dilanjutkan kenaikan suku bunga itu menunjukkan perekonomian Amerika Serikat perlahan membaik. Namun, negara-negara berkembang seperti Indonesia perlu mencermati kondisi itu.
Mantan menteri keuangan ini menjelaskan, dengan membaiknya perekonomian negara maju, aliran modal bisa berbalik arah. Agus pun mengingatkan pemerintah Indonesia agar bersiap menghadapi rencana kenaikan suku bunga itu dengan mempersiapkan diri sebagai negara berkembang yang berdaya saing.
Menurut Agus, dengan menjadi negara berkembang yang berdaya saing, aliran modal bisa mudah masuk. "Kalau punya daya saing, dana dari luar akan masuk. Untuk itu, Indonesia harus menjalankan reformasi struktural sehingga jadi negara tujuan aliran modal," kata dia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !