Riautama - Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta TNI dan Polri untuk saling mengonfirmasi hasil temuan masing-masing tim dalam penyelidikan kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Dalam kasus ini, tiga lembaga yakni Polri, TNI dan Komnas HAM menurunkan tim investigasi Lapas Cebongan.
"Tiga lembaga ini penting untuk duduk bersama saling menguatkan temuan yang ada, saling update, saling mengkonfirmasi," kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila kepada VIVAnews, Senin malam, 8 April 2013.
Dari hasil investigasi tiga lembaga negara ini, Noor Laila mengatakan, pasti ada beberapa perbedaan yang harus dikonfirmasi ke pihak lain. Salah satunya adalah terkait barang bukti dalam penyerangan Lapas Cebongan.
"Tapi jumlah senjatanya berapa, proyektilnya berapa masih harus didalami. Kan ini baru pengakuan dari mereka (Kopassus)," ujar Noor Laila.
Oleh sebab itu, Komnas HAM masih terus melakukan penyelidikan. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta keterangan beberapa pihak yang terkait dengan penyerangan Lapas Cebongan.
"Hasil sementara belum bisa kami sampaikan, tapi secara umum kami sampaikan ke pihak TNI bahwa ada temuannya seperti ini, ada perbedaan," paparnya.
Para oknum Kopassus tersebut diduga menyerang Lapas Cebongan, Sabtu 23 Maret lalu dan menembaki empat tahanan titipan Polda DIY. Keempat tahanan itu terlibat kasus pengeroyokan hingga tewas Serka Heru Sentosa, anggota Kopassus
"Tapi jumlah senjatanya berapa, proyektilnya berapa masih harus didalami. Kan ini baru pengakuan dari mereka (Kopassus)," ujar Noor Laila.
Para oknum Kopassus tersebut diduga menyerang Lapas Cebongan, Sabtu 23 Maret lalu dan menembaki empat tahanan titipan Polda DIY. Keempat tahanan itu terlibat kasus pengeroyokan hingga tewas Serka Heru Sentosa, anggota Kopassus
Meskipun TNI AD sendiri telah mengumumkan hasil investigasi awal yang menyebut pelaku penyerangan adalah 11 oknum anggota Kopassus. (Sumber: viva.co.id)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !