Riautama - Pemerintah Rusia dan Amerika Serikat akhirnya mencapai titik temu soal penyerahan senjata kimia Suriah setelah bernegosiasi selama tiga hari di Jenewa, Swiss. Kedua negara memberikan tenggat waktu sampai pertengahan tahun 2014 bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad untuk menghancurkan atau memindahkan seluruh senjata kimia mereka.
BBC, Sabtu 14 September 2013, melansir tenggat waktu itu merupakan salah satu dari enam poin resolusi senjata kimia Suriah yang disepakati Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov. Keduanya hadir dalam jumpa pers yang digelar kemarin.
Berikut enam poin resolusi yang disepakati AS-Rusia. Pertama, jumlah dan jenis senjata kimia harus disetujui dan diawasi oleh badan pengawas internasional. Kedua, Suriah harus menyerahkan dalam tempo satu pekan sebuah daftar komprehensif persediaan senjata kimia yang mereka miliki. Ketiga, prosedur di luar dari konvensi senjata kimia akan membawa konsekuensi kehancuran yang lebih cepat.
Keempat, Suriah harus memberikan akses kepada pengawas badan internasional ke semua lokasi penyimpanan senjata kimia mereka. Kelima, semua senjata kimia harus dihancurkan, termasuk kemungkinan memindahkan senjata-senjata itu dari teritori Suriah. Keenam, PBB menyediakan dukungan logistik bagi pemindahannya, dan semua implementasinya akan mengacu kepada piagam PBB bab ketujuh.
Menurut seorang pejabat AS, Rusia dan AS kini sama-sama meyakini Pemerintah Suriah memiliki senjata kimia. AS percaya ada sekitar 1.000 ton senjata kimia yang bahan-bahannya diletakkan di 45 lokasi dan dikuasai oleh rezim Assad. Separuh dari lokasi tersebut terdapat senjata kimia yang dapat digunakan.
Namun Rusia tidak setuju dengan jumlah nominal senjata kimia yang disebutkan AS. Mereka juga tidak yakin lokasi senjata kimia itu ada di bawah kendali rezim Assad.
Menlu Kerry menyatakan, langkah awal dari realisasi keenam poin kesepakatan tersebut yakni dengan memberikan akses kepada tim investigasi internasional untuk menjejakkan kaki di Suriah pada November mendatang. Kedatangan tim itu bertujuan untuk mengurangi persediaan senjata kimia milik rezim Assad di pertengahan tahun 2014.
“Pemberian tenggat waktu seperti ini dapat mengakhiri ancaman senjata kimia tidak hanya bagi warga Suriah semata, tetapi juga untuk negara-negara tetangga yang ada di sekitar Suriah,” kata Kerry seperti dikutip stasiun berita Al Jazeera.
Menurut Kerry, ancaman proliferasi dari tenggat waktu ini dapat memberikan perlindungan dan keamanan yang lebih besar kepada dunia. Kini semuanya kembali kepada rezim Assad untuk menunjukkan komitmennya. “Tidak ada lagi ruang bagi Assad untuk bermain-main selain mematuhi isi seluruh kesepakatan,” ujarnya. (Sumber : viva.co.id)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !