Bupati Pelalawan H.M Haris saat kunjungan ke Kuala Kampar melihat potensi perikanan di Desa Teluk |
Pelalawan - Dengan potensi
sumber alam yang melimpah menjadi mata pencaharian sebahagian masyarakat
perikanan khususnya berupa usaha penangkapan. Di samping perikanan tangkap,
Pelalawan juga memiliki potensi yang sangat besar sebagai daerah yang mempunyai
peluang untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan, baik budidaya kolam,
keramba maupun tambak. Keberadaan Kabupaten Pelalawan sangat penting dalam menunjang
dan menyangga kebutuhan akan ikan segar dari per airan umum/sungai bagi Kabupaten
Tetangga, terutama Pekanbaru sebagai ibukota Propinsi Riau.
Pemerintah
Kabupaten Pelalawan terus mengoptimalkan untuk mengembangkan sumberdaya yang
ada. Pengembangan sumber daya yang ada tentunya memperhatikan azas kelestarian
lingkungan sebab selain manfaat dari budidaya perikanan kelestarian lingkungan
juga harus di jaga.
Banyaknya
danau/tasik sehingga sangat potensial untuk pengembangan budidaya air tawar,
dan untuk pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan
di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar dengan ketersedian lahan ± 1.745 Ha,
Serta untuk pengembangan budidaya ikan dikolam dilaksanakan di Kec. Bandar Sei
Kijang, Pangkalan Kuras,Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan.
Selain itu, perairan laut yang berpotensi
dikembangkan diKabupaten Pelalawan hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan
teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah
penangkapan ikan, sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum begitu
berkembang, seperi daerah daratan dan sungai.
Kabupaten Pelalawan memiliki luas area
potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk
Meranti Kabupaten Pelalawan sekitar 1.088,10 ha. Sedangkan luas ketersediaan
lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang telah
dimanfaatkan + 272,03 Ha.
Potensi perikanan lainnya pada tahun 2013
lalu diperkirakan: Lahan Budidaya Kolam : 8.203 Hektar, BudidayaKeramba :
217.820 Unit. Budidaya Tambak : 2.100, Perikanan Tangkap (Laut) : 323,4 KM2,
perairan Umum Daratan(PUD) :369,73 KM2, Kawasan Hutan Bakau : 6.203 Hektar,
Rawa / Danau : 7.458 Hektar, Panjang Garis Pantai : 182,34 KM.
Di Propinsi Riau total jumlah pulau yang
ada berjumlah 1.917 pulau. Menurut sumber data BPS Kabupaten Pelalawan pada
Tahun 2010 untuk wilayah Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan (
Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci ) yang mana diantaranya
: Jumlah pulau yang ada di wilayah Pesisir : 23 Pulau Jumlah pulau yang
Perairan Umum Pedalaman (PUD): 10 Pulau Komoditas potensial yang dapat
dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan.
Meski potensi
perikanan dan kelautan tersebut belum dikelola maksimal. Bertahap, tapi pasti,
potensi ikan akan terus digenjot untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Salah satu caranya, dengan budidaya bibit dan pengelolaan ikan secara
tradisional.
Bupati Pelalawan HM Harris bersama Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ir Arizal,M.Si saat meninjau lokasi kolam
pembibitan ikan di belakang kantor Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan
Pelalawan Kompleks Bhakti Praja Pangkalan Kerinci. Di lahan seluas 1 hektar
ini, terdapat 20 kolam dengan berbagai jenis ikan air tawar,yakni ikan patin,
nila, baung, tapa dan ikan toman.
Menurut Pejabat Nomor Satu di Kabupaten
Pelalawan ini, Pelalawan yang dibelah oleh Sungai Kampar dari Kecamatan Langgam
hingga Kecamatan Kuala Kampar, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan
juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini. "Melihat potensi
yang sangat menjanjikan ini, kita akan memprogramkan budidaya pembibitan dan
pengelolaan ikan secara tradisional," ungkapnya.
Tujuan dari program budidaya pembibitan dan
pengelolaan ikan secara tradisional, sambung mantan Ketua DPRD Pelalawan dua
periode ini semata-mata untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat yang
menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya.Kenapa komoditi ikan berpeluang
besar meningkatkan ekonomi masyarakat, Harris yang juga politisi besutan Parpol
lambang Pohon Beringin ini menyebutkan, sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi
masyarakat di Kabupaten Pelalawan masih dilakukan dengan cara melakukan
pemasokan ikan dari luar daerah.
Menurut Beliau, Provinsi Riau khususnya
Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi airnya
yakni ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Masih kata Bupati, meski
budidaya ikan itu sendiri sudah ada dan sudah berlangsung cukup lama, namun
belum memenuhi kebutuhan sendiri. "Buktinya kita masih memasok produski
ikan dari luar daerah seperti Sumbar dan Medan," paparnya sambil
menambahkan, dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan komoditi
ikan ini nantinya, maka diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi ikan di
kabupaten yang bermotto Tuah Negeri Seiya Sekata ini dapat terpenuhi.
Lanjut Harris, untuk meningkatkan hasil
perekonomian bagi para petani ikan atau nelayan di Kabupaten Pelalawan.
"Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir
meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari
sungai, yakni mencari ikan di sungai baik untuk memenuhi konsumsi sendiri
maupun untuk dijual ke pasar tradisional.Nantinya dengan program ini tentunya
diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi
juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya," papar Harris.
Tidak hanya memprogramkan budidaya
pembibitan dan pengelolaan ikan, sambung mantan Ketua ADKASI ini, Pemkab
Pelalawan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindag dan
Pasar) juga akan memprogramkan pengolahan hasil hewan air ini dalam bentuk
produksi abon ikan.
"Jadi kita juga programkan pengolahan
ikan menjadi abon ikan yang akan didistribusikan untuk masyarakat banyak.
Dengan demikian, maka Insya allah kedepannya Pelalawan ini akan menjadi sebagai
salah satu dearah penghasil abon ikan baik di dalam maupun diluar daerah
Kabupaten Pelalalawan ini. Tak hanya akan membantu masyarakat, tapi dengan
adanya hasil produksi abon ikan ini, maka tentunya akan menjadi sumber PAD
Pelalawan," ungkap Harris.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Pelalawan Ir A Rizal,M.Si menyebutkan, terkait program yang dtelorkan
pimpinannya itu, mengaku sangat apresiasi dan menyambut baik terhadap program
tersebut. Pasalnya, program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang
mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan.
Ditambahkan Arizal, saat ini pihaknya telah
melakukan pembinaan terhadap tiga kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan.
Adapun tiga kelompok petani ikan tersebut yakni Kelompok Usaha bersama (KUB)
Nelayan Tangkap yang berjumlah sebanyak 215 kelompok. Kemudian ada kelompok
pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola ikan (UPI)
sebanyak 714 orang. "Seiring dengan adanya rencana program pak Bupati ini,
maka insya Allah kedepannya, kesejahteraan bagi masyarakat petani ikan di
Kabupaten Pelalawan ini dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi
ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita
pertahunnya," papar Arizal.
Kadiskanlut juga memaparkan dengan visi
yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan
adalah Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan yang Maju
dan Unggul Tahun 2030. pihaknya juga menjelaskan beberapa program lain dari
Satker yang dipimpinnya pada tahun 2013 terkait Bidang Budidaya Perikanan, baik
menggunakan APBD Pelalawan 2013 maupun bantuan APBN, pihaknya telah
memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi
bagi wirausaha perikanan budidaya di KabupatenPelalawan.
"Dalam program ini sebanyak 8 kelompok
mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut
di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang,
Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci," sebutnya.
Dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan
diinformasikan sebanyak 18 kelompok mendapatkan bantuan pengembangan sarana dan
prasarana perikanan berupa keramba gratis, bantuan benin ikan baung dan pakan
ikan. Adapun kecamatan yang mendapat bantuan tersebut diantaranya di Kecamatan
Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.
Di bidang pengolahan hasil perikanan imbuh
dia, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan
pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. "Dalam program ini
masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox 100 liter
sebanyak 280 unit untuk 22 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan
Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar," ujarnya sambil
menambahkan ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan sebanyak 44 unit
untuk 11 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan
dan Pangkalan Kerinci.
Disamping itu juga, Diskanlut Pelalawan
juga memprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan
pengolahan di Kabupaten Pelalawan melalui dana APBN.Berdasarkan informasi ada 5
kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini.
Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang
dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan
prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan 3 GT
sebanyak 4 unit untuk 4 kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.
"Kita juga menyerahkan bantuan perahu
motor perairan umum daratan (PUD)1 GT sebanyak 26 unit untuk 3 kelompok di
Kecamatan Pelalawan dan Teluk Meranti, bantuan cold box 100 liter sebanyak 55
unit untuk 11 kelompok diKecamatan Pelalawan, Teluk Meranti dan Kuala Kampar
serta bantuan jarring insang 2.5 sebanyak 260 unit untuk 38 kelompok di
Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kerinci, Teluk Meranti, Pelalawan dan Kuala
Kampar," tukas Arizal.
Program lain yang juga sebagai upaya
meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayana khususnya, Arizal menyebutkan
pihaknya berkerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga
menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !